Traumatik Ulser

 

Pernahkah Anda menderita sariawan? Hampir semua orang pernah mengalaminya. Mungkin sariawan anda terjadi sehabis menggosok gigi yang terlalu kuat, akhirnya gusi anda terluka????
Rasanya sungguh menyakitkan bukan? Apalagi jika mulut harus mengunyah makanan pedas, maka sariawan akan makin terasa perih. Jangankan untuk makan, untuk bicara saja sakit sekali.

[Traumatik Ulser]

Definisi
Traumatik ulser adalah bentukan lesi ulseratif yang disebabkan oleh adanya trauma. Traumatik ulser dapat terjadi pada semua usia dan pada kedua jenis kelamin. Lokasinya biasanya pada mukosa pipi, mukosa bibir, palatum, dan tepi perifer lidah. Traumatik ulser disebabkan oleh trauma berupa bahan-bahan kimia, panas, listrik, atau gaya mekanik (Langlais & Miller, 2000).

Etiologi dan Patogenesis
Penyebab traumatik dari ulserasi mulut dapat berupa trauma fisik atau trauma kimiawi. Kerusakan fisik pada mukosa mulut dapat disebabkan oleh permukaan tajam, seperti cengkeram atau tepi-tepi protesa, peralatan ortodonti, kebiasaan menggigit bibir, atau gigi yang fraktur.Ulser dapat diakibatkan oleh kontak dengan gigi patah, cengkeram gigi tiruan sebagian atau mukosa tergigit secara tak sengaja. Luka bakar dari makanan dan minuman yang terlalu panas umumnya terjadi pada palatum. Ulkus traumatik lain disebabkan oleh cedera akibat kuku jari yang mencukil-cukil mukosa mulut (Lewis & Lamey , 1998; Langlais & Miller, 2000).

Ulser traumatik juga dapat diakibatkan oleh bahan-bahan kimia, panas, listrik, atau gaya mekanik. Iritasi kimiawi pada mukosa mulut dapat menimbulkan ulserasi. Penyebab umum dari ulserasi jenis ini adalah tablet aspirin atau krim sakit gigi yang diletakkan pada gigi-gigi yang sakit atau di bawah protesa yang tidak nyaman (Lewis & Lamey , 1998; Langlais & Miller, 2000).

Gambaran Klinis dan Diagnosis
Traumatik ulser mempunyai gambaran khas berupa ulser tunggal yang tidak teratur. Lesi biasanya tampak sedikit cekung dan oval bentuknya (Gambar 1).

Gambar 1. (A) Traumatik ulser pada daerah lateral lidah. (B)Traumatik ulser akibat bahan kimia pada derah tuberositas maxilaris . dan (C) akibat panas pada daerah palatum (Scully & Felix, 2005)

Pada awalnya daerah eritematous dijumpai di perifer, yang perlahan-lahan menjadi muda karena proses keratinisasi. Bagian tengah lesi biasanya kuning kelabu. Seringkali trauma penyebabnya jelas terungkap pada pemeriksaan riwayat penyakit atau pemeriksaan klinis. Mukosa yang rusak karena bahan kimia seperti terbakar oleh aspirin umumnya batasnya tidak jelas dan mengandung kulit permukaan yang terkoagulasi dan mengelupas (Bhaskar, 1973; Lewis & Lamey , 1998; Langlais & Miller, 2000).

Terapi dan Perawatan
Terapi trumatik ulser berupa terapi kausatif dengan menghilangkan faktor etiologi atau penyebab (trauma). Terapi simptomatik pasien dengan traumatik ulser yaitu dengan pemberian obat kumur antiseptik seperti khlorhexidin dengan analgesic dan bias dengan topikla anatesi. Terapi paliatif pada pasien ini dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik. Terapi suportif dapat berupa dengan mengkonsumsi makanan lunak. Jika lesi benar-benar trauma, maka ulser akan sembuh dalam waktu 7-10 hari. Pendapat lain mengatakan bahwa setelah pengaruh traumatik hilang, ulser akan sembuh dalam waktu 2 minggu, jika tidak maka penyebab lain harus dicurigai dan dilakukan biopsi. Setiap ulser yang menetap melebihi waktu ini, maka harus dibiopsi untuk menentukan apakah ulser tersebut merupakan karsinoma (Bengel et al., 1989; Lewis & Lamey , 1998; Langlais & Miller, 2000; Houston, 2009).

Ali Taqwim, Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi Universitas Jember

Satu pendapat untuk “Traumatik Ulser

  1. assalmu’alaikum dokter, ada bahan tentang mengenai traumatik ulser lainnya dokter, atau referensi lain??
    makasih ya dokter

Tinggalkan komentar